Korban Kejahatan Online Sulit Dapatkan Ganti Rugi

Bisnis.com,01 Sep 2013, 04:38 WIB
Penulis: Galih Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—Sering bertransaksi online? Sebaiknya Anda semakin waspada dengan kejahatan di dunia maya.

Berdasarkan survei Kaspersky Consumer Security Risks pada Juni hingga September 2013, diketahui 41% pengguna komputer kehilangan uang mereka akibat penipuan cyber dan tak mendapatkan pengganti sepeser pun. 

Kaspersky menyebutkan secara teori uang yang hilang bisa dikembalikan oleh pihak bank atau melalui jalur hukum. 

Namun dari seluruh pengguna yang kehilangan uang di dunia maya hanya 45% yang berhasil mendapatkan kembali uang mereka secara penuh. Mereka yang berhasil mendapatkan kembali sebagian uang mereka tercatat hanya 14%.

Sebanyak 33% responden korban penipuan online menyebutkan uang mereka sulit kembali jika hilang saat melakukan pembayaran elektronik. Sebanyak 17% responden mengaku kehilangan uang ketika melakukan transaksi perbankan elektronik. Sebanyak 13% di antaranya adalah pelanggan toko online

Menurut Kaspersky, hanya 12% pelanggan online dan 15% pelanggan bank yang menerima kompensasi penuh atas hilangnya uang mereka akibat serangan berbahaya. Artinya hanya satu dari 10 responden yang beruntung mendapatkan kembali uang mereka secara penuh.

Meski begitu, masih banyak pengguna yang meyakini pemilik layanan online memberikan perlindungan keamanan cukup atas transaksi yang dilakukan.

Hasil survei menunjukkan sebanyak 45% responden percaya bahwa bank bertanggung jawab untuk mengembalikan uang mereka yang hilang ketika melakukan transaksi. Adapun sebanyak 42% responden menyatakan bank harus memberikan alat keamanan gratis untuk melindungi transfer uang. 

Kondisi sesuai dalam survei tersebut diyakini bakal semakin menarik minat para penjahat cyber untuk menyerang transaksi keuangan.

Kaspersky menyebutkan solusi perlindungan canggih adalah cara terbaik untuk meningkatkan keamanan transaksionline. Namun saat serangan cyber langsung menyasar uang perlindungan umum yang diberikan oleh kebanyakan produk Internet Security tidaklah cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini
'