Upah Jepang Turun, Strategi Abenomics Terancam

Bisnis.com,03 Sep 2013, 18:45 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda

Bisnis.com, TOKYO - Nilai upah pekerja di Jepang pada Juli terus merosot, sehingga menambah beban bagi rencana Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menaikkan pajak penjualan menjadi 8% pada April 2014.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mengumumkan upah reguler yang tidak mencakup lembur dan bonus anjlok 0,4% dari tahun lalu, menandakan penurunan selama 14 bulan berturut-turut.

Pembayaran bonus justru meningkat 2,1%, sehingga membantu menaikkan total pendapatan sebesar 0,4%.

“Perusahaan-perusahaan tidak cukup yakin terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi. Jika upah tidak meningkat, hal itu dapat membawa risiko politis terhadap pemerintahan Abe,” ujar Yoshimasa Maruyama, Kepala Ekonom Itochu Corp, Selasa (3/9/2013).

Menaikkan upah pekerja adalah kunci untuk menyukseskan upaya Abe dalam membangkitkan ekonomi Jepang dari deflasi berkepanjangan.

Jika upah menurun sementara harga konsumen naik pada fase tercepat sejak 2008 akibat tingginya biaya energi, kenaikan pajak dapat membebani rumah tangga dan mengancam keberhasilan strategi Abenomics.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini