Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi 5,25%, Menkeu Kurang Happy

Bisnis.com,03 Sep 2013, 07:30 WIB
Penulis: Ahmad Puja Rahman Altiar

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menilai proyeksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang disampaikan oleh Dana Moneter Indonesia (IMF) pekan lalu terlalu pesimistis.

Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan proyeksi tersebut terlalu rendah, mengingat defisit transaksi berjalan yang diproyeksikan juga terlalu lebar.

“Kami tidak akan merevisi outlook yang sudah disampaikan dengan adanya proyeksi tersebut,” ujarnya di Jakarta, Senin (2/9/2013).

IMF akhir pekan lalu merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari sebelumnya 6,3% menjadi 5,25%. Adapun inflasi dikoreksi dari 6% menjadi 9,5%.
Lembaga internasional tersebut juga merevisi defisit transaksi berjalan dari 3,3% terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 3,5%.

Menurut Chatib, proyeksi pertumbuhan ekonomi dan defisi transaksi berjalan versi IMF bertentangan.

Defisit transaksi berjalan yang melebar menunjukkan kian besarnya impor. Mengingat sebagian besar impor terdiri dari barang modal dan bahan baku, hal itu justru menunjukkan penguatan investasi.

Dengan meningkatnya laju investasi, menurut Chatib, seharusnya pertumbuhan ekonomi tidak serendah yang diprediksi IMF. Apabila pertumbuhan ekonomi hanya ditaksir 5,25%, menurutnya, defisit transaksi berjalan seharusnya di bawah 3%.

“Ini logika sederhana saja. Kalau defisit transaksi berjalannya 3,5%, berarti impornya masih relatif tinggi. Impor kita paling besar adalah barang modal dan bahan baku, maka berarti investasinya juga tinggi dan pertumbuhan bisa lebih tinggi dari 5,25%,” jelas Chatib.

Baca selengkapnya: http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?IdCateg=20130903163#

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini