Bisnis.com, JAKARTA - Rencana agresif Standard Chartered Bank untuk menggarap segmen small medium enterprise di Indonesia semakin kuat. Grup bank internasional ini menargetkan mampu menyalurkan pembiayaan Rp1 triliun untuk segmen tersebut hingga akhir tahun ini.
General Manager SME Banking Standard Chartered Bank Indonesia Micha Tampubolon mengatakan kategori SME yang disasar perusahaan adalah yang memiliki omzet Rp2,4 miliar hingga Rp400 miliar per tahun atau rata-rata omzet per bulan Rp200 juta. SME yang disasar berorientasi perdagangan internasional dengan variasi kredit Rp200 juta hingga Rp100 miliar.
Untuk mencapai target tersebut, Standard Chartered memodifikasi beberapa layanan seperti online banking yang langsung melayani nasabah atau Straight2Bank dan e-tax atau fasilitas pembayaran pajak end to end untuk nasabah. Selain itu, Standard Chartered memperkuat layanan kredit properti komersial mereka.
Group Head Sales Management dan Customer Offerings SME Banking Standard Chartered Bank Christopher Dalo menambahkan, layanan kredit SME perusahaan mampu membantu nasabah yang terkendala nilai tukar (multi currency) dengan solusi lindung nilai (hedging).
Untuk hedging, Standard Chartered menyediakan solusi bertenor 2 hari hingga 6 bulan. Adapun akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS, terjadi peningkatan permintaan volume hedging khususnya yang bertenor 1-3 bulan sebagai antisipasi pasar.
Pada tahun lalu, pendapatan Standard Chartered Indonesia dari segmen SME hanya 10%. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan kontribusi mampu meningkat hingga 30%.
Adapun untuk penyaluran kredit, Standard Chartered mendedikasikan 6 kantor cabang di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali untuk melayani SME. Selain itu, perusahaan bekerja sama dengan beberapa mitra bank swasta lokal di berbagai daerah di Indonesia. "Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi kami," ujar Dalo, Kamis (5/9/2013).
(34)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel