Bisnis.com, JAKARTA – Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus menguat menjadi US$93 miliar membalikan tren penurunan yang terjadi sejak April lalu, yang ditopang mulai meningkatnya arus masuk modal asing.
Cadangan devisa selama Agustus meningkat sekitar US$330 juta dibandingkan dengan posisi akhir Juli yang mencapai US$92,67 miliar, yang merupakan posisi terendah sejak November 2010.
Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan cadev, seperti mulai meningkatnya arus masuk modal asing.
Sebagian dana tersebut disimpan oleh perbankan dalam instrumen Bank sentral yang diperhitungkan sebagai cadev, seperti term deposit valas dan FX swap.
“Indikator lain sudah banyak investor asing yang kembali masuk ke Sertifikat Bank Indonesia [SBI]. Terakhir dana asing yang masuk dalam SBI available for sale mencapai Rp450 miliar,” ujarnya, Jumat (6/9/2013).
Difi mengatakan cadangan devisa tersebut setara dengan 5 bulan pembayaran impor dan utang jangka pendek. “Kalau hanya untuk pembayaran impor itu setara dengan 5,2 bulan,” ujarnya.
Peningkatan cadev ini menggugurkan proyeksi sejumlah ekonom yang menilai cadangan negara ini tergerus akibat besarnya defisit neraca perdagangan yang didorong impor yang besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel