Ini dia Taman Nasional Tesso Nilo Tempat Syuting Harrison Ford

Bisnis.com,10 Sep 2013, 13:56 WIB
Penulis: Vega Aulia Pradipta

 

Bisnis.com, PEKANBARU—Aktor kawakan Hollywood, Harrison Ford secara diam-diam datang ke Riau selama dua hari dan mengunjungi Taman Nasional Tesso Nilo pada akhir pekan lalu untuk syuting film Years of Living Dangerously. Lantas, seperti apa Tesso Nilo itu?

 Tesso Nilo merupakan sebuah Taman Nasional yang mencakup kawasan konservasi seluas 83.068 hektare, yang terletak di antara dua kabupaten di Provinsi Riau, yakni di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu.

 SK Menhut No.255/Menhut-II/2004 tanggal 19 Juli 2004 telah menetapkan perubahan fungsi sebagian kawasan Hutan Produksi Terbatas di Kelompok Hutan Tesso Nilo seluas lebih kurang 38.576 hektare, menjadi Taman Nasional Tesso Nilo.

 enetapan sebagian kawasan hutan menjadi taman nasional tersebut dilakukan dalam rangka perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kemudian, taman nasional ini telah resmi diperluas menjadi lebih kurang 83.068 hektare pada 2009.

 Hal ini didasarkan atas SK Menhut yang ditandatangani pada 15 Oktober 2009 No.663/Menhut-II/2009 tentang Perubahan Fungsi Sebagian Kawasan Hutan Produksi Terbatas Kelompok Hutan Tesso Nilo seluas ± 44.492 hektare di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau menjadi taman nasional sebagai Perluasan Taman Nasional Tesso Nilo.

 Sementara itu seperti dikutip dari WWF, Tesso Nilo merupakan salah satu blok hutan dataran rendah yang masih tersisa di Pulau Sumatra dan merupakan habitat alami bagi satwa dilindungi yaitu harimau dan gajah Sumatra.

 Pada kawasan tersebut terdapat dua kantong habitat gajah yang meliputi kawasan taman nasional dan kawasan di luar taman nasional, sehingga perlu dilakukan perluasan untuk dapat mengurangi konflik manusia-gajah serta menjaga keutuhan kawasan tersebut.

 Namun belakangan hingga pertengahan 2013 ini, taman nasional Tesso Nilo kerap dirambah untuk dijadikan kebun kelapa sawit. Akibatnya, pengelola taman nasional tersebut kesulitan melakukan pengembangan kawasan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Asep Dadan Muhanda
Terkini