Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Bank Indonesia akan menggenjot perluasan financial inclusion melalui empat program turunan guna meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap produk keuangan dan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas menjelaskan empat program financial inclusion itu telah didaftarkan dalam Global Policy Forum Alliance of Financial Inclusion (GPF-AFI 2013), yang merupakan pertemuan tahunan dari bank sentral dan regulator keuangan dari seluruh dunia.
“Nanti program yang diajukan oleh masing-masing negara tersebut akan dievaluasi perkembangannya,” ujarnya kepada Bisnis, di sela-sela pembukaan GPF-AFI 2013, Rabu (11/9).
Empat program yang diajukan oleh BI, pertama memperluas akses keuangan masyarakat dengan menggunakan payment system services (branchless banking). Kedua, mempeluas jumlah nasabah Tabunganku.
Ketiga, memperkuat edukasi keuangan untuk kelompok miskin, terutama profesi nelayan dan petani. “Terakhir, mengembangkan identitas finansial (Financial Identity Number) dalam rangka menyusun data masyarakat yang unbankable namun potensial,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel