Semen Tonasa Bangun Unit Pengemasan di Mamuju

Bisnis.com,12 Sep 2013, 14:31 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif

Bisnis.com, MAMUJU - PT Semen Tonasa membangun packing plant atau unit pengantongan semen (UPS) berkapasitas 300.000 ton di kawasan pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.

Unggul Attas, Direktur Utama PT Semen Tonasa, mengatakan pembangunan packing plant dengan luas 7.800 meter persegi, berkapasitas 300.000 ton itu menggandeng PT Latanindo Graha Persada.

"Anggaran yang dihabiskan untuk membangun UPS ini mencapai Rp100 miliar," katanya pada acara peresmian pembangunan packing plant, Kamis (12/9/2013)

Acara tersebut dihadiri Komisaris Utama PT Semen Tonasa Idrus dan Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh serta Wakil Gubernur Sulbar Aladin S Mengga.

Menurut dia, jangka waktu pembangunan UPS selama 1 tahun sejak dimulai pada September tahun ini dan akan memanfaatkan teknologi canggih dari negara Eropa.

Pembangunan UPS itu untuk memenuhi kebutuhan semen di Provinsi Sulbar sekaligus agar penyaluran semen tidak lagi terlambat dan tepat waktu karena semen semakin mudah dijangkau di Provinsi Sulbar.

Peluang pasar semen, lanjutnya, menjanjikan di Sulbar karena permintaan semen cukup tinggi, sehingga PT Semen Tonasa yang berpusat di Biring Ere, Pangkap, membangun UPS di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar.

"UPS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan semen di Sulbar agar pembangunan di provinsi ini cepat maju,” katanya. Semen Tonasa yang mampu memproduksi semen hingga 5,9 juta ton per tahun ini akan memenuhi kebutuhan semen di Sulbar.

Gubernur Sulbar mengaku sangat mengapresiasi keinginan Semen Tonasa membangun UPS di wilayahnya, dan akan memberikan dukungan dan kemudahan dalam pembangunannya.

"Semoga masalah kelangkaan semen tidak akan lagi terjadi di Sulbar yang dirasakan sangat menghambat pembangunan dengan dibangunnya UPS ini, pemerintah sangat mengapresiasi dan mendukung pembangunannya," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini