Batam Bakal Bangun Gudang Zat Radioaktif. Bahaya Nggak Ya?

Bisnis.com,12 Sep 2013, 21:20 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan

Bisnis.com, BATAM – Kota Batam, Kepulauan Riau, direncanakan akan dibangun sebuah gudang tempat penyimpanan material atau bahan-bahan yang mengandung zat radioaktif melewati ambang batas.

Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman mengatakan Kota Batam dijadikan sebagai percontohan (pilot project) pengelolaan Tenorm di Indonesia.

“Pembangunan gudang tempat penyimpanan Tenorm jadi program konkrit dari pilot project tersebut,” ujarnya di sela kegiatan Executive Meeting di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/9/2013).

Dia menjelaskan, Bapeten dan Pemkot Batam sudah bekerjasama untuk berencana membangun gudang tempat penyimpanan Tenorm di kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas itu.

Tenorm merupakan material atau bahan-bahan yang mengandung unsur radioaktif, yaitu Uranium dan Thorium yang signifikan dan memerlukan pengendalian yang lebih serius.

Tenorm dihasilkan dari beberapa kegiatan industri dan pertambangan, seperti kegiatan pembersihan kapal (sandblasting), pertambangan timah, pertambangan zircon, industry migas dan lain-lain.

Saat ini, lanjutnya, Pemkot Batam sedang mencari lahan yang tepat atau jauh dari kawasan permukiman penduduk untuk pembangunan gudang tersebut.

Gudang penyimpanan Tenorm harus berada di kawasan yang dalam kurun hingga 40 tahun ke depan tidak berdekatan dengan wilayah permukiman.

Selain menjadi program dalam pilot project, gudang itu juga menjadi tempat penyimpanan 1.000 karung material yang terindikasi mengandung Tenorm dari salah satu perusahaan di Kota Batam.

Apakah keberadaan gudang itu nantinya dapat berbahaya bagi masyarakat di Kota Batam?

Dia menjawab, masyarakat akan lebih terancam lagi bila tidak memiliki gudang seperti itu dengan banyaknya industri di kota ini yang berpotensi menghasilkan Tenorm.

Dia juga meminta masyarakat tidak perlu merasa khawatir karena gudang itu pun nantinya akan memiliki fasilitas pengamanan yang memadai sesuai standar internasional.

 

Foto ilustrasi: Telegraph

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini