Hary Tanoe Heran Banyak Pihak Menolak Miss World 2013

Bisnis.com,16 Sep 2013, 14:13 WIB
Penulis: Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, JAKARTA - Panitia penyelenggara Miss World 2013 mengaku heran dengan penolakan dari sejumlah pihak terhadap kegiatan yang bertujuan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Padahal persiapan dilakukan sejak 3 tahun sebelumnya.

"Selama persiapan dalam 3 tahun itu, tidak ada tanda-tanda akan ada penolakan dan tekanan dari pihak lain," kata Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group, perusahaan penyelenggara World 2013.

Dia mengatakan semua prosedur sudah dilaksanakan, sesuai dengan tatanan hukum yang berlaku di Indonesia. "Kami juga sudah mengikuti dan menghilangkan beberapa agenda yang tidak sesuai dengan norma di negeri ini. Semua tidak menyalahi aturan. Tapi karena hukum di negeri ini kurang tegas dalam pelaksanaan dan aturannya, maka semua menjadi kacau," katanya.

Menurutnya, tatanan hukum di negeri ini masih bisa dikalahkan oleh desakan-desakan kelompok tertentu. "Kalau memang kegiatan ini salah, harus ditunjukkan dimana salahnya. Tapi untuk saat ini, kami tidak mau mengungkit masalah itu dulu. Kami bertekad menyukseskan Miss Wolrd 2013 ini sampai tuntas".

Dia mengatakan kalau pelaksanaan Miss World 2013 ini gagal, yang rugi secara keseluruhan adalah Indonesia. Nama negeri ini akan rusak. Sebab kegiatan ini diikuti oleh kandidat dari 128 negara dan ditonton lebih di 180 negara.

"Berapa banyak mata yang tertuju ke Indonesia. Karena itu, biarlah masalah dalam negeri kita diselesaikan sendiri, jangan sampai dibawa ke luar negeri, sehingga nama dan citra Indonesia tetap baik di mata dunia".

Ajang Miss World 2013 ini semula dirancang diadakan di beberapa kota di Indonesia, termasuk malam grand final pada 28 September yang akan diselenggarakan di Sentul Bogor, Jawa Barat. Tapi karena banyak penolakan dari berbagai pihak, akhirnya seluruh agenda acara diadakan di Pulau Dewata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini