2014, Penjualan Buah Lokal Ditarget Naik 40%

Bisnis.com,17 Sep 2013, 13:24 WIB
Penulis: M. Sofi’I

Bisnis.com, BATU - Penjualan buah lokal pada 2014 diprediksi mengalami kenaikan sebesar 40% menyusul besarnya permintaan pasar.

Lutfhania Asmawie, Marketing Communication Manager PT Sewu Segar Nusantara (SSN)—pemegang merek Sunpride, mengatakan sepanjang 2012 lalu  SSN mampu menjual sedikitnya 2,4 juta box buah.

"Dimana masing-masing box berisi 13 kg buah," kata Lutfhania di Batu, Selasa (17/9/2013).

Pada 2013 penjualan buah SSN diprediksi mencapai 3 juta box. Dan pada 2014 ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 40%.

Pihaknya optimistis kenaikan tersebut bisa terealisasi mengingat pasar buah di dalam negeri masih besar.

"Berdasarkan hasil riset menyebutkan nilai transaksi buah di dalam negeri mencapai Rp300  triliun. Sehingga peluang pasarnya masih sangat besar," jelas dia.

Menurutnya 80% buah SSN adalah lokal sedangkan yang 20% adalah impor diantaranya kiwi. Dari 80% buah tersebut 70% diantaranya adalah pisang cavendis sedangkan sisanya adalah buah lainnya seperti nanas, pepaya, jambu batu tanpa biji, melon,  hingga semangka.

Pisang cavendis merupakan backbone atau market share dari SSN. Untuk pisang cavendis SSN menjalin kerjasama kemitraan dengan petani di Kabupaten Lumajang dan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.

"Wilayah Lumajang dan Dampit merupakan sentra penghasil pisang cavendis," ujarnya.

Selain itu untuk pisang cavendis SSN juga telah mengembangkan di atas lahan seluas 3.400 hektare di Lampung.

Sedangkan untuk pisang emas SSN bekerjasama dengan PTPN VIII dan PTPN XII.

Di bidang kemitraan SSN saat ini juga mulai melirik bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, dengan merangkul petani setempat. Karena masih dalam tahap awal baru 10 petani yang dirangkul.

"Terlepas dari itu kami juga masih menghadapi kendala berupa kuantitas pasokan buah dari petani utamanya melon dan semangka yang kadang ada kadang tidak," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini