Tunggu Pernyataan the Fed, Saham Asia Naik, Emas dan Brent Jatuh

Bisnis.com,18 Sep 2013, 08:02 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Asia naik dan ringgit Malaysia menguat, sementara itu emas dan minyak mentah Brent memperpanjang penurunan, di saat hari ini Federal Reserve akan mengumumkan kelanjutan langkah pemangkasan stimulus ekonomi.

MSCI Asia Pacific Index naik 0,4% pada pukul 09:35 di Tokyo, naik untuk kedua kalinya dalam 4 hari, seperti halnya Indeks Topix Jepang melonjak 0,9%. Standard & Poor 500 (SPA) berjangka naik 0,1% setelah acuan tersebut naik 0,4% di New York.

Ringgit naik 0,3% terhadap dolar AS dan US Treasuries memperpanjang rally mereka. Emas turun hari ketiga, menuju posisi terendah 6 minggu. Minyak mentah Brent berjangka turun 0,5%.

Analis menurunkan perkiraan atas pengurangan stimulus Fed, dengan median dari 64 proyeksi yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan pembelian Treasury kemungkinan dikurangi menjadi US$40 miliar dari US$45 miliar, lebih sedikit US$10 miliar dari pengurangan yang diperkirakan dalam survei ekonom 6 September.

Spekulasi atas masa depan program pelonggaran kuantitatif Fed telah memangkas aset global sejak Mei, ketika Ben S. Bernanke mengisyaratkan pemotongan pertama dapat dimulai pada 2013.

“Apapun pengumuman, apakah tanpa pemangkasan atau US$ 5 miliar atau US$ 10 miliar akan memiliki efek pada pasar," Nick Maroutsos, managing director dan co-founder Kapstream Capital Ltd, yang mengawasi sekitar US$ 5 miliar.

"Apa yang kita tahu adalah bahwa hal itu akan menjadi sangat penarikan, secara bertahap. Kami bullish pada saham."

Stimulus Fed, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi AS di tengah krisis keuangan global, telah mendorong kenaikan nilai ekuitas global US$ 33 triliun dari level rendah 2009, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Imbal hasil treasury 10-tahun AS rata-rata 2,18% tahun ini, dari angka 4,63% pada 2007,.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini