Ketersediaan Lahan, Kendala Pembangunan Rusun

Bisnis.com,19 Sep 2013, 15:25 WIB
Penulis: Fatia Qanitat

Bisnis.com, JAKARTA—Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia DKI Jakarta menyatakan masalah ketersediaan lahan menjadi masalah utama dalam penyediaan rumah susun murah di DKI Jakarta

Ketua DPD Realestat DKI Jakarta Rudy Margono menuturkan pihaknya telah ikut mengupayakan pembangunan rusunami di Pulogebang melalui konsorsium gabungan dari 18 pengembang.

“Kebutuhan akan tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah terus meningkat, sementara pasokan lahan sangat terbatas. Belum lagi tingginya harga lahan menjadi tantangan,” katanya, Kamis (19/9/2013).

Kemudian, sambungnya, pihaknya berjanji akan membantu Pemda DKI untuk mengingatkan anggota REI lainnya dalam memenuhi kewajiban mereka untuk membangun rusunawa. “Kami berharap bisa bersinergi dalam mewujudkan Jakarta Baru, sesuai visi Gubernur.”

Terkait kewajiban pemenuhan fasos fasum, Rudy memperkirakan sebagian besar anggota REI sudah menjalankan kewajibannya. Menurutnya, dari kewajiban tunggakan pembangunan rusun yang diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebelumnya, tidak lebih dari 10% merupakan anggota REI.

“Ada 680 tower yang katanya menunggak. Itu belum tentu semuanya anggota REI DKI,” ujarnya.

Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso meminta Pemda DKI dapat lebih berhati-hati dalam memberikan izin pembangunan kepada pengembang. Hal ini dilakukan untuk menghindari keberadaan pengembang nakal.

“Pengajuan izin pembangunan harus merupakan bagian dari anggota asosiasi. Ini penting untuk mengurangi keberadaan pengembang nakal,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini