Pemilik Smartphone Mulai Jenuh, RI Bagaimana?

Bisnis.com,21 Sep 2013, 15:48 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA-- Peningkatan kepemilikan smartphone di Asia Pasifik yang tajam selama beberapa tahun terakhir, mulai menuju titik jenuh.

Direktur Nielsen Telecom dan Technology Practice untuk Asia Tenggara, Asia Utara dan Pasifik Sagar Phadke mengatakan pertumbuhan dalam kepemilikan perangkat koneksi di Asia Pasifik selama beberapa tahun belakangan ini sungguh mengejutkan.

“Meskipun pertumbuhan tersebut saat ini diperkirakan mulai mendatar, penggunaan perangkat koneksi oleh konsumen akan terus berkembang dan meluas, menyajikan banyak peluang bagi organisasi untuk terlibat dengan konsumen dalam platform yang universal," katab Phakde dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (21/9/2013).

Dia menilai perusahaan telekomunikasi harus mengembangkan strategi penciptaan teknologi mobile yang canggih yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku terhadap perangkat koneksi serta mengembangkan keterlibatan konsumen yang berkelanjutan.

Laporan Nielsen, Decoding the Asian Mobile Consumer, mengungkapkan penetrasi smartphone di Asia Pasifik tertinggi ada di Hong Kong dan Singapura sebesar 87%, diikuti oleh Malaysia (80%), Australia (75%) dan China (71%).

Penetrasi di negara-negara berkembang di Asia Pasifik, mengikuti negara-negara maju di wilayah tersebut.Penetrasi smartphone di Thailand mencapai 49%, diikuti oleh Indonesia 23%, India 18%, dan Filipina 15%.

Jumlah konsumen yang memiliki beberapa perangkat mobile juga meningkat di kawasan ini, terutama di Malaysia di mana hampir setengahnya (47%) memiliki lebih dari satu perangkat mobile, Hong Kong dengan 31%, serta Singapura dan Cina dengan 29%.

Kepemilikan tablet telah mencatat pertumbuhan yang signifikan di pasar Asia Pasifik selama setahun belakangan ini, khususnya di Singapura (naik 30 poin persentase menjadi 47%), Hong Kong (naik 27 poin menjadi 57%) dan Malaysia (naik 23 poin menjadi 47%). (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini
'