Suplai Timur Tengah Aman, WTI Dekati Harga Terendah 6 Pekan

Bisnis.com,24 Sep 2013, 12:41 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif

Bisnis.com, SINGAPURA - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level harga terendah lebih dari 6 pekan, tertekan spekulasi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan ini akan menahan serangan AS terhadap Suriah.

Kontrak hanya bergerak tipis setelah penutupan kemarin, pada level harga terendah sejak 8 Agustus akibat Dewan Keamanan bekerja ke arah kesepakatan untuk melucuti senjata kimia Suriah.

Sementara itu, Nigeria berhasil memulihkan tiga pipa minyak yang disabotase oleh vandalisme dan pencurian.

Stok minyak mentah AS kemungkinan turun ke posisi rendah 18 bulan seiring dengan kilang yang melanjutkan operasi dengan kapasitas lebih dari 90% dan impor minyak tertekan, demikian survei Bloomberg News sebelum dirilis data dari Energy Information Administration, besok.

“Kami sedikit lebih santai terhadap risiko Timur Tengah,” kata Ric Spooner, chief market analyst pada CMC Markets di Sydney. Dengan suplai yang meningkat di Libya dan Nigeria, harga minyak mentah di bawah tekanan hari ini. “Kami mungkin mendapati WTI bergerak kembali di bawah US$100.”

WTI untuk pengiriman November diperdagangkan US$103,46 per barrel di perdagangan electronik di New York Mercantile Exchange, turun 13 sen, pada pukul 12:15 sore waktu Singapore.

Kontrak turun US$1,08 menjadi US$103,59 kemarin, melanjutkan rugi 3 hari. Volume perdagangan semua kontrak sekitar 74% di bawah rata-rata 10 hari. Harga naik 7,2% pada triwulan ini, yang merupakan tertinggi sepanjang setahun, dan diproyeksi naik sebesar 13% sepanjang 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini