Apersi: Kebijakan BI Bantu Stabilkan Harga

Bisnis.com,26 Sep 2013, 16:25 WIB
Penulis: Fatia Qanitat

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menilai kebijakan yang baru dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) mengenai pengetatan kredit pemilikan rumah (KPR) dapat membuat harga properti lebih stabil.

“Kalau selama ini kan tumbuh sangat tinggi. Bahkan Indonesia paling tinggi dibanding negara di Asia lainnya. Pertumbuhan di segmen menengah atas ikut mendongkrak kenaikan harga juga di segmen bawah,” kata Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo (hasil Munas di Pontianak) saat dihubungi Bisnis hari ini, Kamis (26/9/2013).

Dia mengatakan kebijakan mengenai aturan KPR inden dan pembatasan uang muka (loan to value) bagi pengajuan KPR rumah kedua dan seterusnya, akan membuat jumlah spekulan berkurang.

Menurutnya, spekulan yang banyak bermain di segmen menengah ke atas, juga terjadi pada perumahan sederhana dengan luas di bawah 70 m2. Pembelian dengan tujuan investasi jangka pendek, tambahnya, juga terjadi pada segmen rumah sederhana.

“Ada juga yang nakal dan bahkan melakukan pembelian pada satu blok perumahan. Jumlahnya antara 10-20 unit rumah. Yang seperti ini merusak harga,” ujarnya.

Spekulan, jelasnya, bisa saja melakukan pembelian rumah dengan mengajukan KPR.

“Cukup bayar uang muka di awal, nanti bisa dengan mudah dijual kembali ke pihak lainnya. Yang seperti ini ada, walaupun jumlahnya tidak terlalu besar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini