Forwarder Minta Biaya Penanganan Kontainer Kosong Ditertibkan

Bisnis.com,26 Sep 2013, 16:54 WIB
Penulis: Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha forwarder  meminta biaya penanganan kontainer kosong eks-impor pada depo empty di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok agar ditertibkan, untuk menghindari  tarif liar yang bisa memicu ongkos logistik.

Sofian Pane, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (Alfi) DKI Jakarta, mengatakan biaya penanganan di depo empty eksimpor selama ini bervariasi yang dipungut  pengelola depo empty tersebut, sehingga tidak ada kepastian biaya bagi pemilik barang.

Dia mengatakan, pemilik barang atau perusahaan forwarder yang mewakili kegiatan impor di pelabuhan Priok membayar biaya penanganan depo empty untuk kontainer eks-impor dengan sejumlah komponen al; ongkos repair jika ada kerusakan kontainer, pencucian atau cleaning kontainer, serta biaya menurunkan kontainer di depo.

“Selama ini, komponen dalam biaya-biaya itu belum pernah disepakati apalagi diatur melalui kesepakatan asosiasi terkait di Pelabuhan Tanjung Priok. Kami mendesak biaya-biaya itu ditertibkan dan diketahui dengan melibatkan asosiasi,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Kamis (26/9/2013).

Sofian mengatakan, seluruh komponen serta besaran biaya logistik di pelabuhan mesti jelas dan transparan peruntukkannya  sehingga tidak terjadi akal-akalan dari oknum tertentu yang memanfaatkan ketidakjelasan kondisi tarif pelayanan di depo empty.

Pasalnya, kata dia, Alfi DKI pernah menerima pengaduan dari perusahaan anggota yang mengeluhkan mahalnya tagihan biaya penanganan khususnya untuk komponen repair di depo kontainer kosong eks impor.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini