Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia optimistis defisit transaksi berjalan triwulan III/2013 akan menyempit dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan Agustus 2013.
Kinerja neraca perdagangan mencatat surplus US$0,13 miliar pada Agustus 2013 sejalan dengan penurunan impor. Neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar US$1,03 miliar, sementara defisit neraca perdagangan migas menyempit menjadi US$0,90 miliar.
“Perbaikan kinerja neraca perdagangan tersebut sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia bahwa defisit transaksi berjalan triwulan III akan lebih kecil dari defisit yang terjadi pada triwulan II,” ujar Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Selasa (1/10/2013).
Difi menjelaskan surplus neraca perdagangan nonmigas seiring laju penurunan impor nonmigas (29,5% mtm) yang jauh lebih cepat dibandingkan laju penurunan ekspor nonmigas (18,9% mtm). Impor nonmigas mencapai titik terendah sepanjang 2013 terutama disebabkan impor barang modal, khususnya alat angkutan untuk industri.
Sementara itu, penurunan ekspor nonmigas dipengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas ekspor yang belum kuat, terutama pada ekspor kelompok barang primer seperti batubara, karet mentah, dan minyak & lemak nabati.
Selain itu, kelompok produk manufaktur juga mengalami penurunan seperti mesin dan alat transportasi, produk kimia, barang konsumen lain yang lebih rendah, dan produk semi-manufaktur lainnya.
Di sisi migas, tuturnya, defisit neraca perdagangan migas Agustus 2013 menyempit terutama karena ekspor minyak meningkat (25,2% mtm) seiring dengan kenaikan lifting minyak.
Sementara itu, impor minyak turun (12,8% mtm) sejalan dengan masih besarnya stok penyangga setelah Pertamina melakukan impor minyak yang besar di Juli.
Sebelumnya bank sentral optimistis defisit transaksi berjalan sepanjang 2013 akan menurun menjadi 3% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, defisit transaksi berjalan pada triwulan II mencapai 4,4% dari PDB. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel