Headline Koran: RI-China Kerja Sama Industri, Data Investasi BI Dipertanyakan

Bisnis.com,04 Okt 2013, 08:57 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA—Harapan agar pemerintah Indonesia dan China semakin meningkatkan hubungan kerja sama bisnis menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (4/10/2013), selain isu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan menarik pungutan terhadap lembaga keuangan dan munculnya pertanyaan terhadap data investasi Bank Indonesia.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Industri Kian Diperkuat
Pemerintah Indonesia dan China bertekad semakin meningkatkan hubungan kerja sama bisnis, terutama di sektor industri. Hubungan kemitraan strategis yang menyeluruh diharapkan akan memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara (KOMPAS).

Iuran Industri Financial Berkisar 0,003%-0,04%
Industri keuangan di Tanah Air sepertinya harus merobek kocek mereka lebih dalam. Mulai tahun depan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menarik pungutan terhadap lembaga keuangan. Total iuran industri keuangan sekitar Rp3,8 triliun, OJK harus lebih bergigi (KONTAN).

Data Investasi BI Dipertanyakan
Kadin Amerika dan USAID mengeluarkan data hasil studi yang mereka sponsori dan mendapati bahwa nilai investasi langsung AS ke Indonesia sepanjang tahun 2004-2012 mencapai US$65 miliar.

Angka ini jauh lebih besar daripada data investasi langsung AS ke Indonesia versi Bank Indonesia dalam periode yang sama, yaitu hanya US$7 miliar. Dua data tersebut mempunyai gap yang terlalu jauh dan patut dipertanyakan (NERACA).

19 BUMN Bangun Tol atas Laut Jakarta-Surabaya
Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalur Pantura Jawa dan mempercepat distribusi barang, pemerintah akan membangun tol di atas laut Jakarta-Surabaya sepanjang 775 km. Terobosan yang diprakarsai 19 BUMN ini investasinya diperkirakan Rp150 triliun (INVESTOR DAILY). 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini