Bisnis.com, JAKARTA-Apa jenis investasi yang baik untuk para pemula? Atau yang lebih spesifik, bagaimana berinvestasi dengan modal yang minim? Mungkin penjelasan perencana keuangan dari QM Financial Mohammad Teguh, dapat menjawab dua pertanyaan tersebut.
Dia mengatakan ada beberapa jenis investasi yang tidak memerlukan modal terlalu besar, sehingga cocok bagi para pemula.
"Alternatif yang pertama adalah saham yang dibeli secara online trading. Mereka yang masih menempuh pendidikan bisa membeli instrumen ini minimal Rp 5 juta, sedangkan yang sudah bekerja minimal Rp10 juta,” ujarnya.
Alternatif yang kedua, lanjutnya, adalah instrumen Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau sukuk ritel yang minimum pembeliannya juga Rp5 juta. Menurut Teguh, instrumen ini sesuai untuk mereka yang baru belajar investasi karena relatif stabil dan penawaran sedang banyak.
Adapun alternatif yang paling sederhana, tambahnya, para pemula bisa memilih reksa dana, yang minimum pembeliannya cuma mulai Rp200.000, Rp500.000, dan seterusnya, bergantung pada jenis produknya.
Selain mempertimbangkan modal, para investor baru ini harus memperhatikan pula tujuan penanaman modal tersebut, apakah untuk keuntungan jangka panjang atau menengah.
Jika yang diincar adalah profit jangka panjang, mereka bisa memilih saham atau reksa dana saham. Di sisi lain, jika menunggu keuntungan jangka menengah, investor bisa memilih ORI atau reksa dana pendapatan tetap.
"Logam mulia juga bisa menjadi pilihan, tapi mungkin dengan penghasilan fresh graduate mungkin cuma dapat 5 gram.
Tetap saya rekomendasikan untuk diversifikasi instrumen investasi,” ungkap Teguh.
SEKTOR RIIL
Sementara itu, Manuel Maelaki, perencana keuangan dari keluargacerdas. com, juga memiliki pendapat yang senada.
Baginya, reksa dana merupakan pilihan paling sederhana bagi investor pemula yang tidak punya banyak modal.
”10% Dari gross income [penghasilan kotor] bisa disalurkan ke investasi seperti reksa dana, karena nominal yang mendukung ya cuma instrumen itu,” katanya.
Hanya saja, dia punya pendapat yang berbeda untuk investasi di logam mulia seperti emas. Dia menilai, logam mulia lebih cocok sebagai jaminan ketika terjadi inflasi atau ketika kondisi ekonomi sedang memburuk.
Dia menyarankan jenis investasi lain yang bisa digunakan para anak muda adalah di sektor riil atau wirausaha.
Tentunya, sektor yang dimaksud adalah sektor yang tidak terlalu banyak memakan belanja modal seperti jasa atau perdagangan.
”Hampir semua pengusaha sukses yang saya kenal memulai usahanya dengan investasi di sektor riil kecil-kecilan, seperti distributor pulsa misalnya. Tentu saja harus dicari yang perputaran uangnya tinggi, tapi inventory-nya tidak perlu terlalu besar,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel