Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah siap menurunkan CASA (giro dan tabungan/current and savings account) guna menarik dana-dana mahal yang bersifat sementara.
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Saptono mengungkapkan siap menurunkan CASA untuk menarik dana-dana mahal dari masyarakat. Sekaligus menyeimbangkan posisi deposito dengan tabungan dan giro.
Imam mengatakan total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun hingga September 2013 sebesar Rp11,6 triliun. Dengan komposisi 46% di deposito dan 54% pada tabungan dan giro.
“Kami menargetkan DPK yang dihimpun hingga akhir 2013 sebanyak Rp13 triliun dan untuk mencapai hal tersebut, solusi lain adalah menurunkan CASA,” ungkapnya pada Bisnis.
Dia mengatakan pertumbuhan DPK perseroan secara year on year (yoy) tumbuh 44,8% dari periode yang sama tahun lalu. Meskipun pertumbuhan DPK yang hampir mencapai 50%, tapi pertumbuhan pembiayaan perseroan mencapai 60%.
Hingga September 2013, BNI Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,5 triliun. Berdasarkan laporan publikasi Bank Indonesia, pada September 2012, perseroan menyalurkan piutang murabaha sebesar Rp7 triliun.
Imam mengungkapkan ekspansi pembiayaan hingga 60% dikarenakan pada perseroan sedang dalam masa-masa pertumbuhan. Dia tak menampik dengan melejitnya pertumbuhan pembiayaan maka hal tersebut akan mempengaruhi likuditas perbankan.
“Saat ini memang sudah mulai ketat, sampai September 2013 FDR perseroan sebesar 96%. Namun kami akan tetap menjaga sampai akhir 2013 pada 90%,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel