Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo mencatat premi bruto pada periode Januari-September 2013 mencapai Rp1,1 triliun atau tumbuh 96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp542,9 miliar.
Perolehan premi tersebut terbagi menjadi premi komersial dan premi penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Perolehan premi KUR sebesar Rp553,99 miliar atau meningkat 104% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp270,9 miliar. Sementara perolehan premi komersial sebesar Rp510,7 miliar atau meningkat 87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp272 miliar.
Direktur Keuangan, Investasi dan Teknologi Informasi Askrindo T. Widya Kuntarto mengatakan kontribusi asuransi kredit terhadap perolehan premi komersial mengalami peningkatan.
“[Kontribusi asuransi kredit meningkat] karena strategi perusahaan,” katanya Jumat (11/10/2013).
Strategi tersebut diantaranya yaitu enlargement atau memperbanyak kerjasama dengan menggandeng perbankan serta enrichment atau mengisi kerjasama tersebut dengan bisnis.
Selama periode Januari-September 2013, asuransi kredit berkontribusi hingga 70% terhadap perolehan premi komersial, sedangkan suretyship hanya menyumbang 30%. Pada periode yang sama tahun lalu, kontribusi asuransi kredit terhadap premi komersial mencapai 54% dan suretyship 46%.
Kinerja askrindo yang mengalami peningkatan juga terlihat dari hasil investasi. Askrindo mencatat hasil investasi Rp184,8 miliar pada periode Januari-September 2013 atau meningkat 37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mayoritas penempatan investasi yaitu sebesar 82% untuk deposito.
Selama periode Januari-September 2013 Askrindo membayar klaim sebesar Rp380,2 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun lalu Rp284,5 miliar.
Sementara itu, klaim rasio pada periode Januari-September 2013 sebesar 35%, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya 52%.
Askrindo juga membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp292,8 miliar atau mencapai 83,6% dari target perusahaan Rp350 miliar. Melihat pencapaian tersebut, realisasi laba sebelum pajak hingga akhir tahun diperkirakan Rp420 miliar, tahun depan perusahaan ini bahkan menargetkan laba sebelum pajak Rp620 miliar.
Adapun realisasi laba setelah pajak hingga akhir tahun diperkirakan mencapai Rp360 miliar, dan tahun depan diperkirakan Rp530 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel