Penggabungan Reasuransi, Ekuitas Dinilai Belum Cukup

Bisnis.com,18 Okt 2013, 17:52 WIB
Penulis: Tisyrin Naufalty Tsani

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana penggabungan beberapa perusahaan reasuransi oleh pemerintah dinilai belum bisa mengumpulkan ekuitas yang memadai.

Pemerintah menginginkan tiga perusahaan reasuransi yaitu PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) bergabung lalu menjadi anak usaha PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei).

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan apabila rencana tersebut terwujud, hanya akan terkumpul ekuitas di bawah Rp2 triliun.

"[Ekuitas sebesar itu] tidak banyak membantu [mengatasi masalah yang ada]," katanya Jumat (18/10/2013).

Menurutnya, rencana yang mengemuka dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut bertujuan menurunkan jumlah premi reasuransi yang selama ini banyak mengalir ke luar negeri. Maka, dengan ekuitas masih di bawah Rp2 triliun kemungkinan akan muncul masalah baru.

Apabila ekuitas perusahaan reasuransi baru yang terbentuk masih minim, dikhawatirkan belum bisa mengatasi defisit neraca perdagangan asuransi. Dia memperkirakan dibutuhkan ekuitas yang lebih besar yaitu Rp6 triliun-Rp8 triliun.

Namun, berapa besar ekuitas yang ideal, tergantung dari target pemerintah untuk menurunkan defisit neraca perdagangan asuransi. “[Tergantung] berapa yang akan diturunkan defisitnya,” katanya.

Banyaknya premi reasuransi mengalir ke luar negeri dikarenakan kapasitas perusahaan reasuransi yang ada di dalam negeri belum mencukupi. Selain ketiga perusahaan reasuransi tersebut, Indonesia memiliki satu perusahaan reasuransi lagi yaitu PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini