Harga Gula Merosot, Petani Tebu Tunda Lelang

Bisnis.com,21 Okt 2013, 16:23 WIB
Penulis: Maman Abdurahman
Antara

Bisnis.com, CIREBON--Petani tebu di Jawa Barat yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) terpaksa menunda pelaksanaan lelang gula periode IX/2013 akibat lesunya harga gula lokal di pasaran.

Sekretaris DPD APTRI Jawa Barat Haris Sukmawan mengatakan lelang gula periode IX/2013 seharusnya digelar minggu ini, akan tetapi karena penurunan harga gula yang terus terjadi membuat petani menunda pelaksanaan lelang.

Dia menuturkan harga gula di tingkat petani pada lelang periode VIII hanya sebesar Rp9.010/kg padahal pada lelang periode VII harganya masih Rp9.310/kg.

“Penurunan harga gula pada lelang terakhir [periode XI/2013] cukup memprihatinkan apalagi rendemen yang diberikan pabrik gula masih di kisaran 6,2%-6,5%,” katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu  (20/10/2013

Haris mengungkapkan lesunya harga gula juga terlihat di pasaran, khususnya di wilayah Kalimantan yang beberapa waktu lalu sempat menghentikan permintaan gula lokal dari Wilayah Jawa.

“Kondisi tahun ini lebih buruk dari tahun lalu, mulai dari aspek produksi hingga harga gula di tingkat petani maupun di pasaran,” ujarnya.

Haris menambahkan para petani tebu juga mengeluhkan tidak efisiennya mesin pabrik gula sehingga rendemen rata-rata tahun ini tidak beranjak dari 6,2%-6,5% dan hampir merata di sejumlah pabrik gula milik PG Rajawali II.

"Ditambah lagi tingkat kebakaran areal perkebunan tebu tahun ini cukup tinggi, bahkan mencapai 30% dari lahan yang ada," tegasnya.

Ketika dikonfirmasi, Kabid Produksi PT PG Rajawali II Heru Purnomo mengatakan produksi tebuh tahun ini kualitasnya menurun akibat anomali cuaca. "Turunnya produksi tebu tahun ini mencapai 10%-20% dan tidak hanya di Cirebon [Jabar]," ujarnya.

Sementara itu, turunnya harga gula pasir hingga 9% menuai polemik bagi para pedagang di Kota Bandung, akibat stok gula yang menumpuk.

Hendi Supendi salah satu pedagang gula pasir di Pasar Karapitan Ancol Bandung mengemukakan saat ini dirinya terpaksa harus menjual gula pasir lebih murah dari harga pembelian grosir yaitu menjadi Rp11.000 dari seminggu sebelumnya masih di kisaran Rp12.000 per kg. (Wandrik panca Adiguna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini