Asia Pacific Fibers Yakin Bisa Pacu Pertumbuhan Poliester 40%

Bisnis.com,21 Okt 2013, 20:47 WIB
Penulis: Peni Widarti

Bisnis.com, KARAWANG--Produsen poliester PT Asia Pacific Fibers Tbk meyakini dapat meningkatkan pertumbuhan industri hingga 40% dengan penjualan hingga US$1 miliar per tahun jika pemerintah menyetujui restrukturisasi perusahaan.

Tunaryo, Sekretaris Perusahaan Asia Pacific Fibers, mengatakan jika APF direstrukturisasi terpisah dari Texmaco Group (induk usaha) maka berpotensi akan meningkatkan penjualan hingga US$1 miliar per tahun atau tumbuh 40% dari penjualan US$600 juta/tahun saat ini.

"Dan 70% hasil produksi kami bisa digunakan untuk bahan baku mayoritas perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah," katanya dalam media gathering, di Karawang, Senin (21/10/2013).

Menurutnya, tanpa restrukturisasi, perusahaan tidak dapat melakuakn ekspansi karena membutuhkan suntikan dana pinjaman bank.

"Kalau tidak segera ekspansi dalam waktu 10 tahun sejak pengajuan restrukturisasi pada 2006, akibatnya impor bahan baku bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) diyakini akan terus meningkat," ujarnya.

Berdasarkan data APF, penjualan produk purified terephthalic acid (PTA), polimer, fiber dan benang filamen sejak 2010-2012 mengalami pertumbuhan ekspor yang fluktuatif.

Pada 2010 tercatat ekspornya US$116 juta lebih, lalu pada 2011 US$133 juta, dan pada 2012 turun menjadi US$101 juta. Sedangkan untuk penjualan domestik, tercatat pada 2010 yakni US$372 juta lebih, pada 2011 US$500 juta, dan pada 2012 US$497 juta.

"Kami prediksikan pada 2013 jumlah produksinya hampir sama tahun lalu atau stagan, begitu juga dengan nilai ekspornya," imbuh Tunarnyo.

Adapun kapasitas produksi purified terephthalic acid (PTA) saat ini adalah 278.966 metrik ton (MT)/tahun dari kapasitas terpasang 340.000 MT/tahun, dan polymer 335.332 MT/tahun dari kapasitas terpasang 358.000MT/tahun, fiber 143.284 MT/tahun, sedangkan benang filamen mencapai 147.414 MT/tahun dari kapasitas terpasang 153.000 MT/tahun.

APF telah menyelesaikan restrukturisasi utang tidak berjaminan dengan para krediturnya pada 2006. Sejak itu, APF dengan kreditur dan Perusahaan Pengeolaan Aset (PPA) membahas pencapaian penyelesaian utang berjaminan.

Usulan proposal restrukturisasi itu dilakukan pada 2007, dan sudah kedua kalinya diajukan. Pada 2013, PPA akan me-review proposal tersebut, tetapi hingga kini belum ada jawaban dan langkah pasti dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini