Utang Luar Negeri Sedikit Turun

Bisnis.com,21 Okt 2013, 19:06 WIB
Penulis: Donald Banjarnahor

Bisnis.com, JAKARTA – Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus 2013 tercatat sebesar US$257,30 miliar, atau turun 0,9% dibandingkan posisi sebulan sebelumnya sebesar US$259,61 miliar.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan tahunan ULN pada Agustus 2013 tercatat 6,6% dari setahun sebelumnya, melambat dibandingkan pertumbuhan Juli 2013 sebesar 7,4%.

“Bank Indonesia [BI] menilai tren menurunnya pertumbuhan ULN Indonesia tersebut sejalan dengan tren melambatnya perekonomian domestik,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah, Senin (21/10/2013)  

Dia menjelaskan perlambatan ULN Indonesia pada periode laporan terutama disebabkan oleh ULN publik yang tercatat tumbuh 2,5% menadi US$122,07 miliar.

Berbeda dengan pemerintah, ULN swasta malah meningkat 10,5%, menjadi US$135,23 miliar. Bulan sebelumnya, ULN sawasta tercata meningkat 9,6% dari setahun lalu.

Berdasarkan jangka waktu, perlambatan ULN Publik terjadi baik pada ULN publik jangka pendek maupun jangka panjang. Pertumbuhan ULN publik jangka pendek menurun dari 66,6% (yoy) pada Juli 2013 menjadi 57,0% (yoy) sehingga tercatat US$15,18 miliar pada Agustus 2013.

Sementara itu, posisi ULN publik jangka panjang menurun 2,3% (yoy) sehingga pada akhir Agustus tercatat sebesar US$106,89 miliar.

Komposisi ULN Indonesia pada Agustus 2013 berdasarkan jangka waktu pinjaman didominasi ULN jangka panjang yaitu sebanyak 79,% dari total ULN, sedangkan sisanya merupakan ULN jangka pendek.

Dari sisi komposisi valuta, ULN Indonesia sebagian besar bervaluta US dolar sebanyak 68,9%, sedangkan jenis valuta Yen Jepang mencapai 12,6% dan sisanya terdiri dari berbagai jenis valuta.

Berdasarkan kelompok peminjam, ULN Swasta lebih banyak dilakukan oleh korporasi nonbank yaitu mencapai USS112,44 miliar atau 83,1% dari total ULN Swasta, sedangkan sisanya US$22,79 miliar merupakan ULN bank.

Berdasarkan kelompok krediturnya, ULN korporasi nonbank sebagian berasal dari perusahaan induk dan afiliasinya yang pada akhir Agustus 2013 mencapai US$35,22 miliar. Sementara itu, ULN bank yang berasal dari perusahaan induk dan afiliasinya mencapai US$7,7 miliar.

Berdasarkan jangka waktunya, ULN korporasi nonbank didominasi ULN jangka panjang yaitu mencapai 79,4% dari total ULN korporasi nonbank.

Sementara itu, ULN bank umumnya jangka pendek yaitu 69,4% dari ULN bank, yang sebagian besar berbentuk pembiayaan perdagangan internasional (Bankers’ Acceptance).

"Secara keseluruhan, komposisi ULN Swasta (korporasi nonbank dan bank) yang didominasi ULN jangka panjang yaitu 71,2% dari ULN Swasta menunjukkan bahwa tekanan terhadap rupiah yang berasal dari permintaan US dollar untuk pembayaran ULN tidak terlalu besar,” ujar Difi.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini