Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan kredit pada tahun depan akan berada pada kisaran 15,3%-16,6%, akibat kenaikan suku bunga acuan sebesar 150bps menjadi 7,25% sejak Juli lalu.
Proyeksi pertumbuhan kredit tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan prognosa bank sentral terhadap ekspansi kredit pada tahun ini sebesar 19,1—20,4, ataupun realisasi sampai Agustus yang berada pada 22,3%.
Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,8%-6,2%.
“Kalau ada pertumbuhan kredit lebih dari itu akan meningkatkan tekanan yang tidak perlu di ekonomi Indonesia” ujarnya, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, bank sentral terus melakukan stabilisasi untuk menjaga defisit transaksi berjalan pada tingkat yang berkesinambungan. Salah satu kebijakan bank sentral untuk menjaga level defisit transaksi berjalan tersebut adalah menaikan BI Rate menjadi 7,25%.
“Kondisi tingkat bunga yang sekarang lebih tinggi membuat pertumbuhan kredit pada level yang kami jelaskan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel