Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan nasional menggenjot pengadaan mesin electronic data capture (EDC) guna meningkatkan transaksi nontunai dan peningkatan pendapatan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, terjadi penambahan 166.242 unit mesin EDC selama Agustus 2013 lalu. Jumlah total unit mesin yang digunakan untuk menggesek dan tapping alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) mencapai 577.430 unit pada Agustus, sementara bulan sebelumnya masih 411.188 unit.
Penambahan EDC selama Agustus tersebut melampaui lebih dari 50% selama Januari—Agustus yang meningkat 219.917 unit dibandingkan dengan posisi dibandingkan dengan posisi akhir 2012 sebanyak 357.513 unit.
Rico Usthavia Frans, SVP Electronic Banking PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan perseroan telah menambah sekitar 30.000 unit EDC selama Januari—Agustus, menjadi sekitar 210.00 unit.
Selama sisa tahun ini, perseroan berecana untuk menambah lagi jumlah EDC antara 10.000—20.000 unit sehingga total pengadaan tahun ini mencapai 40.000—50.000.“Sebenarnya penambahan tahun ini tidak lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 90.000 unit,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (27/10/2013).
Perseroan memperbanyak penambahan EDC untuk restoran, hotel, dan sejumlah merchant di pusat perbelanjaan. “Penambahan EDC bisa meningkatkan fee based income kami, karena para merchant tersebut membayar iuran,” ujarnya.
Dodit W. Probojakti General Manager Divisi Bisnis Kartu Bank Negara Indonesia (BNI), mengatakan perseroan juga menggenjot pengadaan mesin EDC guna meningkatkan transaksi kartu BNI di dalam jaringan sendiri atau on us transaction.
Menurutnya, jumlah mesin EDC yang dimiliki oleh BNI saat ini mencapai 62.000, sementara pada beberapa tahun lalu masih sekitar 30.000. “Kami tergolong agresif menambah mesin EDC untuk meningkatkan penerimaan pasar terhadap kartu BNI,” ujarnya.
Dalam periode Januari—September, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 2,69 miliar transaksi dengan nilai Rp2.919 triliun. Adapun jumlah kartu yang beredar mencapai 101,8 juta unit.
Rata-rata volume transaksi harian selama 2013 mencapai 9,87 juta transaksi dengan nilai Rp10,69 triliun, meningkat dari 2012 yang hanya 8,32 juta transaksi dengan nilai Rp8,93 triliun.
Sementara itu pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik (e-money) mencapai 101,3 juta transaksi dengan nilai Rp2,2 triliun. Adapun jumlah instrument e-money yang beredar mencapai 28,06 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel