Libya Bergolak Lagi, Harga Minyak Dunia Melonjak

Bisnis.com,29 Okt 2013, 04:46 WIB
Penulis: News Editor

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang terus mewaspadai produksi minyak mentah Libya, di mana pergolakan baru para buruh kembali mengancam pasokan dari anggota OPEC itu.

Kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di New York Mercantile Exchange, ditutup pada US$98,68 per barel, naik 83 sen dari Jumat (25/10/2013).

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, melonjak US$2,68 menjadi menetap di US$109,61 per barel di perdagangan London.

Produksi minyak mentah Libya yang terganggu beberapa bulan lalu setelah kerusuhan buruh memaksa terminal-terminal pengiriman minyak ditutup, memangkas produksi minyak mentah negara itu menjadi di bawah 100.000 barel per hari. Sebelum penutupan, Libya memproduksi antara 1,5 juta hingga 1,6 juta barel minyak mentah per hari.

Produksi minyak Lybia telah naik dalam beberapa pekan terakhir, tetapi meningkatnya aksi protes telah memicu kekhawatiran tentang ekspor dari negara itu, di tengah serangan dan pengeboman yang terjadi hampir setiap hari yang beberapa orang mengatakan sedang mengarah ke perang saudara kedua.

"Kami terus memproses berita dari Libya di mana ada penutupan baru pada produksi karena aksi protes," kata John Kilduff dari Again Capital.

"Itu tampak seperti membaik, dan sekarang sepertinya kita bersandar menuju [produksi] nol lagi. Pasar sedang kehilangan berbarel-barel minyak." Libya "secara pasti adalah pendorong utama harga lebih tinggi hari ini," katanya menambahkan .

Namun data ekonomi AS yang lesu untuk September membatasi kenaikan harga minyak AS, kata Kilduff. Penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS turun lebih dari yang diharapkan di bawah tekanan suku bunga yang lebih tinggi, menurut National Association of Realtors.

Produksi industri AS naik 0,6% tetapi itu sebagian karena kenaikan utilitas untuk mengantisipasi perubahan cuaca lebih awal, termasuk cuaca dingin di West AS.

Data-data ekonomi AS juga memberikan dukungan pada ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan mempertahankan stimulus moneter besar-besarannya tidak berubah pada akhir pertemuan dua hari Rabu (30/10/2013).

The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan Oktober pada Selasa dan Rabu. Ekonom pada umumnya percaya bahwa bank sentral akan mempertahankan kebijakan saat ini mengingat dampak dari penutupan pemerintah AS dan data ekonomi yang masih lemah.

Program stimulus dari bank sentral AS yang mendukung perekonomian, juga membantu menopang harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini