Bisnis.com, JAKARTA--Alokasi dana kelolaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) masih bertahan di instrumen pasar uang seperti deposito dengan porsi 58,21% atau Rp16,3 triliun dari total dana Rp28 triliun pada kuartal III/2013.
Investasi di pasar modal seperti obligasi mencapai Rp3,8 triliun, diikuti saham Rp1,7 triliun serta sukuk Rp318 miliar. Adapun, sisanya diinvestasikan di reksadana Rp898 miliar, kontrak investasi kolektif efek beragun aset Rp21,8 miliar hingga tanah dan bangunan Rp11 miliar.
Daneth Fitrianto, Ketua Bidang Investasi Asosiasi DPLK, mengatakan investasi di pasar uang masih dilirik oleh para peserta karena risikonya. Pada umumnya, keputusan investasi di DPLK ditentukan oleh peserta dan dapat berubah sewaktu-waktu.
“Sebenarnya sudah dilirik-lirik untuk upside income seperti saham, kami terus melakukan edukasi,” kata Daneth di sela-sela konferensi pers program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP), Rabu (30/10/2013).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian DPLK Bank Rakyat Indonesia mengakui para peserta lebih banyak memilih deposito. Alokasi di deposito mencapai Rp1,5 triliun atau 51% dari dana kelolaan DPLK BRI sebesar Rp2,9 triliun hingga September tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel