Jokowi Urung Kukuhkan Ketua Bamus Betawi

Bisnis.com,06 Nov 2013, 19:41 WIB
Penulis: Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi H. Zainuddin periode 2013 - 2018 dikukuhkan hari ini di Balai Kota DKI Jakarta.

Sedianya Gubernur DKI Joko Widodo diagendakan mengukuhkan Oding, panggilan Zainuddin, tetapi sampai waktu yang sudah dijadwalkan ternyata pemimpin Ibu Kota sedang blusukan ke Waduk Sunter dan tidak ngantor sampai sore.

Akhirnya Ketua Bamus Betawi dikukuhkan oleh Ketua Dewan Penasihat Bamus Betawi Selamet Effendi Yusuf.

Ketua Forum Betawi Rembug (FBR) Lutfi Hakim mengatakan ketidakhadiran Jokowi dalam pengukuhan Oding lantaran tidak mendapat dukungan dari mantan Wali Kota Solo tersebut.

Dalam beberapa kali pertemuan pimpinan ormas, Jokowi menggarisbawahi ormas Bamus Betawi yang saat ini ada dualisme yakni kepemimpinan Oding dan kepemimpinan Djan Faridz harus akur. "Perwakilan disuruh rujuk dulu baru Jokowi mau [mengukuhkan]," katanya, Rabu (6/11/2013).

Jokowi sebelumnya menyatakan punya komitmen melestarikan budaya betawi namun enggan dimanfaatkan dalam konflik tokoh betawi. Berbagai persoalan wardah organisasi betawi itu harus diselesaikan, bahkan kalau masalah internal beres, dia akan masuk dalam susunan kepengurusan.

Sedikit diceritakan dualisme kepemimpinan Bamus Betawi bermula saat Mubes VI pada Maret 2013. Dukungan kepada Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz waktu itu sangat besar tapi ketika Mubes digelar 3 Maret masih ada perdebatan sehingga tidak terpilih satupun ketua umum.

Mubes hanya memilih Ketua Majelis Tinggi Bamus Betawi Nachrowi Ramli yang selanjutnya ditugaskan memilih ketua umum baru dengan target satu bulan. Namun sebelum ketua umum terpilih, yang bersangkutan mengundurkan diri digantikan Zainuddin sekaligus merangkat Ketua Umum pada 19 Mei 2013.

Kemudian Mubes tandingan dibuat dan memunculkan Djan Farids sebagai ketua umu baru. Penobatan Djan Faridz sebagai ketua umum dilakukan oleh Majelis Tinggi Bamus dengan ketua Mayjen TNI (Purn) Eddie M Nalapraya pada Juni tahun ini. Sampai sekarang dualisme ini terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini