Pidato Kebudayaan Tampilkan Karlina Supelli

Bisnis.com,11 Nov 2013, 22:55 WIB
Penulis: Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA -Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar pidato kebudayaan yang sudah menjadi warisan sejak didirikan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. 

Tahun ini DKJ mengundang Karlina Supelli sebagai salah satu warga terbaik untuk menyampaikan pidato kebudayaan yang bisa merefleksikan jalan kebudayaan sebagai sebuah bangsa dengan tema "Kebudayaan dan Kegagapan Kita".

"Yang mengadakan ini DKJ dengan memilih tokoh yang mampu memotret keadaan berbagai perspektif. Terpilih ibu Karlina Supelli yang bisa memotret masalah kebudayaan," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman dalam acara pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Senin (11/11/2013)malam.

Forum budaya ini kaya akan intelektualitas serta edukasi kepada masyarakat luas terkait peradaban Keindonesiaan. Dan ini dipastikan bakal menjadi referensi masyarakat khususnya dalam rangka menumbuhkan ideologi pembangunan manusia.

Saat ini, lanjut Arie, kebudayaan di Indonesia dengan keberagaman belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal ini modal besar bagi Indonesia untuk tumbuh menjadi negara maju namun kebudayaan justru kurang mendapatkan perhatian.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam sambutan tertulisnya menuturkan kebudayaan bukan melulu tentang Borobudur ataupun pencapaian yang puncak namun juga menyangkut hal-hal keseharian seperti cara kita mengisi kehidupan dari hal yang paling sederhana.

"Kebudayaan adalah bagaimana kita memperlakukan diri sendiri, orang lain dan masyarakat secara keseluruhan," kata Jokowi.

Adapun pemprov DKI Jakarta hingga sekarang ini belum punya Perda kebudayaan. Eksekutif sudah menyampaikan raperda kebudayaan sejak 2012 namun hingga sekarang tidak ada tindak lanjut dari kalangan DPRD DKI Jakarta.

Disparbud DKI mendorong agar perda kebudayaan diselesaikan oleh kalangan legislatif untuk dijadikan prioritas dalam prolegda tahun depan. "Seharusnya raperda kebudayaan jadi prioritas karena kebijakan ini bukan mengatur dinas tapi strategi kebudayaan Jakarta," kata Arie.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: News Editor
Terkini