Bisnis.com, JAKARTA—Industri asuransi dianggap masih kurang minat dalam menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Arman Oza, Chief Executive Officer National Insurance VimoSEWA Cooperative Ltd, mengatakan hal tersebut juga membuat penetrasi asuransi menjadi rendah khususnya di negara berkembang.
“[Penetrasi asuransi rendah] hampir di semua negara berkembang,” katanya Selasa (12/11/2013).
MBR merupakan sasaran produk asuransi mikro. Menurutnya, industri kurang tertarik karena keuntungan dari asuransi mikro rendah serta biaya distribusinya tinggi.
Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani mengatakan asuransi mikro di Indonesia sudah berjalan sejak lama.
“Dengan tidak adanya definisi tidak terdeteksi mana yang jual asuransi mikro,” katanya.
Namun, OJK baru-baru ini telah meluncurkan definisi asuransi mikro sehingga akan memudahkan dalam mendata perolehan industri asuransi dari produk asuransi mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel