Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing tidak menduga Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebagai upaya mengendalikan laju inflasi dan menaikkan nilai rupiah.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Selasa (12/11/2013) memutuskan menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5%. Hanya satu dari 25 analis yang disurvei Bloomberg yang memperkirakan bank sentrak akan mengambil langkah itu.
Penaikan suku bunga itu merupakan yang kelima secara tanpa diduga sejak Agus Martowardojo menduduki jabatan itu pada Mei lalu. Agus terus berupaya meningkatkan kepercayaan pasar di tengah hantaman defisit transaksi berjalan dan pelarian modal asing.
Rupiah, yang melemah 16% sejak gubernur bank sentral ASBen Bernanke, membuka peluang pengetatan belanja obligasi pada Mei lalu.
“Langkah itu merupakan tindakan berjaga-jaga dan mereka ingin bertahan dengan pertumbuhan rendah, pertumbuhan kredit dan impor yang rendah serta transaksi berjalan yang bisa dikendalikan,” ujar Chua Hak Bin, ekonom pada Bank of America Corp. di Singapura sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (13/11/2013).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel