Ruhut Bantah Ada Bagi-Bagi Uang di Kongres Partai Demokrat

Bisnis.com,14 Nov 2013, 19:05 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari

Bisnis.com, JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Politikus PD Ruhut Sitompul sekitar 7 jam terkait kasus korupsi Hambalang.

Ruhut mengaku tidak mengetahui adanya indikasi pembagian uang dalam rangka pemenangan Anas Urbaningrum sebagai ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres PD 2010.

Menurutnya, isu tersebut mungkin saja beredar karena ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan lawannya dalam kongres tersebut.

Dia mengaku hanya mendengar isu tersebut, namun tidak melihat atau mendapati langsung kebenaran isu tersebut.

"Aku nggak melihat, hanya mendengar saja, sehingga itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, dan tidak bisa memberikan konfirmasi pada penyidik dalam pemeriksaan tadi," ujar Ruhut, Kamis (14/11/2013).

Karena itu dia meminta KPK untuk bekerja secara profesional dengan menunjukkan bukti yang otentik mengenai dugaan tersebut.

Ruhut juga mengaku dirinya mengatakan pada penyidik jika alasannya menjadi tim sukses Anas karena diminta oleh yang bersangkutan, sedangkan dua kandidat lainnya tidak memintanya.
 
KPK saat ini memang sedang mendalami kasus dugaan gratfikasi oleh Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang.

Anas diduga menerima aliran dana senilai Rp2,21 miliar, yang digunakan untuk memenangkan Anas Urbaningrum sebagai ketum partai incumbent tersebut.

Uang itu diterima Anas, dari PT Adhi Karya, sebagai pemulusan proyek yang akan digarap oleh salah satu BUMN Karya tersebut.

Sementara itu, Kuasa Hukum Anas Urbaningrum yakni Firman Widjaya meminta KPK juga memeriksa calon ketua Umum PD lainnya dalam kasus dugaan gratifikasi itu.

Pasalnya, dalam proses pemilihan jabatan memang banyak terjadi potensi penyalahgunaan kewenangan atau aset lainnya.

Karena itu, dia meminta KPK juga memeriksa tim sukses calon lainnya, bukan hanya dari kubu Anas saja.

Bahkan, Firman juga meminta agar KPK memerika Dewan Pembina Partai Demokrat dalam kasus tersebut.

"Saya harap tidak ada spesial treatment, jadi semua pihak yang terlibat dalam kongres ikut diperiksa juga," ujarnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini