Defisit Neraca Berjalan Diproyeksikan di Bawah US$8,4 miliar, Ini Alasan Menkeu

Bisnis.com,14 Nov 2013, 18:52 WIB
Penulis: Anggi Oktarinda

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah memproyeksikan defisit neraca berjalan akan kurang dari US$8,4 miliar pada akhir tahun. 

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan ada sejumlah alasan mengapa pemerintah mengestimasi penurunan defisit neraca berjalan di bawah US$8,4 miliar. 

Pertama, ujarnya, dampak penerapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap pengurangan konsumsi biofuel. 

Kedua, kebijakan pemerintah memberlakukan pajak penghasilan (PPh) impor pasal 22 yang berdampak pada pengurangan impor. 

Ketiga, perlambatan ekonomi di sejumlah negara serta depresiasi yang dialami rupiah juga berakibat pada pengurangan impor. 

"Dengan itu, kami melihat deficit current account di bawah US$8,4 miliar. Jadi trennya akan terus turun. Tapi proyeksinya masih inline," katanya usai mengikuti sidang kabiinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2013). 

Kemarin, Bank Indonesia mengumumkan defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III menembus US$8,4 miliar atau sekitar 3,8% dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya 3,4%. 

Namun defisit neraca transaksi berjalan telah menyempit jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat US$9,9 miliar atau sekitar 4,4% dari PDB. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini