Bisnis.com, JAKARTA-Commonwealth Bank Indonesia mencatatkan penyaluran kredit per akhir September 2013 sebesar Rp12,3 triliun atau meningkat 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari fokus dan implementasi berkelanjutan dari strategi bisnis empat pilar kami”, ujar Tony Costa, Presiden Direktur, Commonwealth Bank Indonesia dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (14/11/2013).
“Pertumbuhan kredit terutama datang dari kinerja yang kuat di sisi kredit produktif, dengan pertumbuhan kredit UKM sebesar 31% dan pertumbuhan kredit komersial sebesar 21%. Komposisi kredit produktif Bank telah mencapai 70% dari seluruh total kredit,” Tony menambahkan.
Anak perusahaan Commonwealth Bank Australia tersebut juga mencatatkan laba bersih setelah pajak yang sangat kuat dalam periode ini, yaitu 170% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih setelah pajak pada akhir September 2013 tercatat sebesar Rp156 miliar, atau Rp98 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dengan kondisi ekonomi seperti kenaikan suku bunga Bank Indonesia dan likuiditas yang semakin ketat, pihaknya mampu mempertahankan pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri sebesar 22% dengan kinerja keuangan yang sangat positif.
Hal ini juga menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan sektor riil di Indonesia.
"Kami juga terus memantau kualitas portofolio kredit kami yang baik, ini ditunjukkan dengan tingkat kredit bermasalah sebesar 0,77%, yang lebih rendah dari rata-rata industri,” papar Tony.
Ian Whitehead, Direktur Retail & Business Banking Commonwealth Bank Indonesia menambahkan jumlah nasabah baru bank tumbuh sebesar 25% untuk periode Januari-September 2013.
"Kini kami memiliki lebih dari 215.000 Nasabah melalui 91 kantor cabang di 32 kota di seluruh Indonesia. Bank juga didukung oleh lebih dari 2.100 karyawan di Indonesia,” kata Ian. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel