Headlines Koran: Presiden Bantah DNI, Harga Daging Mahal Sengaja Diskenariokan

Bisnis.com,15 Nov 2013, 07:18 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA—Isu bantahan Presiden SBY bahwa pemerintah telah mengambil keputusan terkait usulan perubahan kebijakan daftar negatif investasi menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (15/11/2013) selain penguatan pasar uang rupiah maupun valuta asing oleh Bank Indonesia dan isu skenario daging mahal.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Presiden Bantah DNI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah telah mengambil keputusan terkait usulan perubahan kebijakan dafatar negatif investasi (DNI). Presiden menegaskan belum pernah membahas rencana itu, bahkan belum pernah dibahas di tingkat Menko Perekonomian (KOMPAS).

Perjamuan Terakhir BI dengan Bankir
Untuk pertama kali, Bank Indonesia menggelar Sambutan Akhir Tahun Gubernur BI dan Pertemuan Tahunan Perbankan, Kamis (14/11). Acara yang sebelumnya bertajuk Banker’s Dinner ini, sekaligus menjadi momentum perpisahan BI dengan para bankir, sejumlah pengusaha besar tampak hadir dalam perjamuan malam tersebut  (KONTAN).

BI Perdalam Pasar Uang
Bank Indonesia memperkuat pembangunan pasar uang rupiah maupun valuta asing sebagai kelanjutan program pendalaman pasar keuangan. Langkah itu dilakukan untuk meredam kejutan akibat guncangan di pasar valas dalam negeri (INVESTOR DAILY).   

Harga Daging Mahal Sengaja Diskenariokan
Polemik mahalnya harga daging sapi di Indonesia masih terus berlanjut. Beberapa waktu lalu, pemerintah mengklaim mahalnya harga daging sapi karena tidak adanya pasokan atau stok yang tersedia, sehingga membuka kran impor selebar-lebarnya dengan alasa untuk menurunkan harga daging sapi di dalam negeri. Namun kenyataan yang ada, harga daging sapi masih bertengger di kisaran Rp100 ribu per kilogram  (NERACA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini