Bisnis.com, JAKARTA– PT Rajawali Nusantara Indonesia tengah menjajaki pinjaman senilai Rp150 miliar dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. yang akan digunakan untuk investasi pembukaan 1.000 outlet Waroeng Rajawali hingga akhir 2014.
Ismed Hasan Putro, Direktur Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), mengatakan pinjaman dari BNI tersebut akan melengkapi dana investasi sebelumnya yang telah diraih dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. senilai Rp300 miliar.
Pinjaman dari BRI tersebut dicairkan dalam dua tahap sejalan dengan pembukaan outlet jaringan toko ritel modern berlabel Waroeng Rajawali dan Rajawali Mart.
“Kalau punya backup Rp450 miliar maka kami bisa buka 1.000 outlet sampai akhir 2014,” ujarnya, Kamis (21/11/2013).
BUMN yang bergerak di multi industri ini telah memiliki 120 outlet Waroeng Rajawali hingga pertengahan November ini, sehingga masih ada kekurangan 880 outlet sesuai target yang ditetapkan.
“Kami optimistis dapat mencapai 1.000 outlet karena sebanyak 30% sudah kami berikan DP (down payment/uang muka),” jelasnya.
Seluruh outlet tersebut akan dibuka di 12 kota besar di Indonesia a.l. Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Malang, Mataram, serta wilayah Jabotabek dan Bali.
“Rencananya kami akan buka 300-500 outlet di Jabotabek hingga pertengahan 2014,” jelasnya
Outlet toko ritel ini rencananya juga akan dibuka di dalam kapal milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni). Perseroan berencana membuka outlet pada 25 kapal Pelni.
“Selain itu kami akan buka di seluruh bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II,” jelasnya. Angkasa Pura II saat ini mengelola 13 bandara yang berlokasi di Indonesia bagian Barat.
Perseroan juga sudah membuat komitmen dengan PT Pegadaian dalam sinergi pembukaan outlet.
“Ada kesepakatan dengan Pegadaian, Waroeng Rajawali akan dibuka di seluruh outlet Pegadaian dan sebaliknya,” jelas Ismed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel