Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan nasional membutuhkan sumber pendanaan besar (wholesale funding) dalam kurun waktu 1-2 tahun mendatang untuk mengembalikan laju pertumbuhan kredit dikisaran 18%-20%.
Direktur Keuangan & Strategi PT Bank Mandiri Tbk. Pahala N. Mansury mengatakan rasio penyaluran kredit terhadap dana atau loan deposit ratio (LDR) bank nasional sudah mendekati 90%.
"Dalam waktu tidak lama lagi, sekitar 1-2 tahun ke depan bisa saja LDR ke posisi 91%-92%. Itu belum termasuk GWM [giro wajib minimum] minimal 8%," ujarnya dalam sesi diskusi Mandiri Media Training: Perbankan dan Tantangan Industri Perbankan 2014 pada Jumat (22/11/2013).
Melihat kondisi tersebut, Pahala mengungkapkan bank perlu menggali pendanaan lebih tinggi.
Strategi yang dapat dilakukan, katanya dengan cara menarik sumber dana di luar Indonesia, terutama yang berasal dari aktivitas ekspor oleh industri nasional, tetapi devisa hasil ekspor (DHE) justru disimpan di luar negeri.
Selain itu, Pahala menjelaskan perbankan harus berani menggali dana dari pasar modal (capital market), melalui penerbitan obligasi maupun sekuritisasi aset.
"Kalau kredit ingin lebih baik lagi, funding juga harus baik," jelasnya.
Menurutnya dengan kondisi yang terjadi saat ini, perbankan nasional membutuhkan strategi dalam pengeloaan likuiditas, pengelolaan risiko kredit bermasalah, maupun menjaga pertumbuhan yang stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel