Bisnis.com, JAKARTA - Empat Bank BUMN menuruti imbauan Bank Indonesia untuk tumbuh secara konservatif pada tahun depan dengan memperlambat laju pertumbuhan kredit, meskipun hingga triwulan III masih tumbuh di atas rata-rata.
Yap Tjay Soen, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk., mengatakan perseroan akan menetapkan target pertumbuhan kredit 15%-17% pada tahun depan.
“Pertumbuhan kredit sesuai dengan rahan BI saja,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Padahal, Bank terbesar keempat di Indonesia mencatatkan pertumbuhan kredit 27,3% hingga triwulan III/2013, lebih tinggi dibandingkan dengan rerata industri pada kisaran 23,1%.
Yap mengatakan perseroan akan mengerem segmen kredit konsumer sesuai pola yang terjadi di industri. “Kalau seluruh industri turun, maka kami tidak mungkin untuk tumbuh,” jelasnya.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sofyan Basir mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun depan pada kisaran 16%-18%. Target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi triwulan III yang mencatatkan pertumbuhan 29,9%.
“Kami akan fokus pada pertanian dan agribisnis, baik di korporasi, BUMN, ritel dan mikro,” ujarnya pada kesempatan berbeda.
Khusus untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bank peraih laba terbesar di Indonesia menargetkan pertumbuhan 20%-21%.
“BI minta industri perbankan untuk rem kredit. Secara total kami akan rem seperti saran BI. Akan tetapi khusus untuk UMKM akan kami salurkan di atas saran BI,” ujar Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti.
Sama seperti BNI dan BRI, PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) menyatakan juga akan mematuhi imbauan Bank Indonesia dengan menargetkan pertumbuhan kredit 16%-17%.
“Mengerem itu kan sebetulnya kita menyesuaikan kondisi-kondisi makro yang akan terjadi pada 2014,” ujar Direktur Utama BTN Maryono.
Dia menambahkan faktor yang mempengaruhi pelambatan kredit adalah kondisi likuiditas yang semakin mengetat serta pertumbuhan ekonomi yang juga lebih rendah.“Melihat pertumbuhan ekonomi yang turun pada tahun depan, maka otomatis pertumbuhan kreditnya akan turun,” jelasnya.
Bank yang fokus pada kredit perumahan ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26% pada akhir triwulan III/2013. BTN mencatatkan outstanding kredit sebesar Rp96,54 triliun dari sebelumnya Rp76,56 triliun.
Setali tiga uang dengan tiga bank lainnya, Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Pahala N. Mansury mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit 16%-18% pada tahun depan.
“Banyak tantangan pada perekonomian tahun depan mengingat terjadinya defisit transaksi berjalan yang besar selama 7 triwulan berturut-turut. Seperti lari, mungkin kita perlu istirahat dulu," ujarnya.
Menurutnya, pelambatan kredit mulai akan terlihat mulai akhir tahun ini menjadi 20%, dibandingkan dengan realisasi triwulan III/2013 yang mencapai 23,4%.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bank sentral memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan 2014 berada pada kisaran 15%-17%, dengan ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga pada kisaran yang sama.
Menurutnya, pertumbuhan kredit tersebut cukup konsisten dengan upaya kita menyeimbangkan kembali perekonomian. “Oleh karena itu, kami mengharapkan peran aktif perbankan untuk dapat menyesuaikan target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank 2014,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel