Stimulus AS Tak Jelas, Pengaruhi Kinerja Perbankan 2014

Bisnis.com,26 Nov 2013, 06:56 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA—Sinyal penurunan tingkat suku bunga bank berpeluang terjadi pada kuartal III/2014, setelah ada titik keseimbangan baru di industri perbankan nasional sebagai respons dari kebijakan pengetatan stimulus fiskal dari Amerika Serikat.

Belum jelasnya rencana pengetatan stimulus fiskal AS tersebut akan berdampak pada pertumbuhan laba perbankan pada 2014 yang diperkirakan berada di bawah laju kredit atau berada di luar tradisi dalam kurun 5 tahun terakhir yang selalu tumbuh di atas penyaluran kredit.

Bank Indonesia (BI) mematok pertumbuhan kredit pada 2014 berada dikisaran 15%—17% dengan pertimbangan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.

Direktur Strategi & Keuangan PT Bank Mandiri Tbk. Pahala N. Mansury mengatakan pengetatan stimulus oleh AS sudah pasti akan dilakukan, kendati waktunya sejauh ini belum dipastikan.

“Harapannya 2014 tetap tumbuh double digit, tetapi tidak akan melampaui pertumbuhan kredit. Pengetatan itu pasti dilakukan. Bagi industri bank, bukan berarti pengetatan itu menjadi sinyal jelek,” ujarnya, pekan lalu.

Menurutnya ada perbedaan kondisi krisis ekonomi yang terjadi pada 2008 dibandingkan dengan krisis ‘mini’ yang terjadi pada pertengahan tahun ini. 

Pahala menilai krisis ekonomi pada 2008, industri perbankan nasional cepat pulih dalam kurun waktu sekitar 6 bulan, sehingga sejumlah proyeksi dan rencana dilakukan secara cepat.

Sebagai gambaran, pertumbuhan laba bank pada 2009 mencapai 47,69%, sedang kan laju kredit tercatat hanya 9,96%. Masuk 2010, saat laju kredit sudah mulai menembus 22,8%, laba perbankan masih mampu tumbuh hingga 26,76% atau di atas penyaluran kredit.

Baru pada 2012 pertumbuhan laba bank di bawah laju kredit, meski selisihnya tipis. Laba perbankan pada 2012 tumbuh 23,64%, sedangkan laju kredit tercatat 24,59%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini