Inflasi 2014 Diyakini Tak Tinggi, Ini Ulasannya

Bisnis.com,26 Nov 2013, 07:07 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA— Komisaris Independen PT Bank Permata Tbk. A. Tony Prasetiantono melihat adanya peluang turunnya tingkat suku bunga bank, terutama suku bunga acuan (BI Rate) pada 2014.

Indikatornya, kata dia laju inflasi pada 2014 tidak akan setinggi tahun ini yang diakibatkan oleh kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.

“Tahun depan, rasanya tidak akan ada kebijakan harga BBM [bahan bakar minyak], karena sudah mendekati Pemilu (pemilihan umum), sehingga inflasi tidak akan tinggi,” jelasnya.

Dia memprediksi laju inflasi pada 2014 berada di level 6%.

“Kalau inflasi 6%, jelek-jeleknya BI Rate sekitar 7%,” tuturnya.

Saat ini, BI Rate berada di level 7,5% setelah mengalami penaikan selama 5 kali dalam 7 bulan terakhir sejak Juni 2013. 

Sejatinya, katanya dengan kondisi tersebut pertumbuhan kredit pada 2014 masih bisa mendekati normal di kisaran 20%.

Apalagi industri perbankan masih menjadi penopang ekonomi, dengan kondisi bank nasional yang masih cukup sehat.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta Eko Budiwiyono menuturkan kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih, membuat bank tersebut tidak terlalu agresif dalam menyalurkan kredit.

Bahkan, sebagai gambaran penyaluran kredit pada 2013 di bawah proyeksi semula yang mencapai 34%. 

Eko melihat pertumbuhan kredit tahun ini berada di bawah 30%, sedangkan pertumbuhan tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan pertimbangan kebijakan bank sentral.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini