Sawit Sumbermas Optimistis Sahamnya Oversubscribed

Bisnis.com,27 Nov 2013, 17:17 WIB
Penulis: Nenden Sekar Arum

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sawit Sumbermas Sarana optimistis saham yang ditawarkannya dalam penawaran saham perdana akan diminati investor (oversubscribed).

Direktur Utama Sawit Sumbermas Rimbun Situmorang menjelaskan pihaknya telah melakukan roadshow ke berbagai negara seperti Singapura, Hongkong dan Malaysia. Menurutnya respons investor di lokasi yang dikunjungi dinilai sangat baik.

"Kami optimistis akan oversubscribed. Kami telah menjajaki pasar. Sekarang tinggal menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan," ujarnya saat konferensi pers hari ini, Rabu (27/11/2013).

Sebelumnya perusahaan berencana melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau sebesar 15,7% dari modal disetor dengan harga di kisaran Rp670-970 per saham. Adapun target dana dari IPO tersebut senilai Rp1,45 triliun. 

Sawit Sumbermas akan menggunakan 60% dari hasil dana IPO untuk pengembangan usaha yang meliputi perluasan lahan perkebunan seluas 5.500 hektare, pembangunan pabrik kelapasawit serta sarana pendukungnya.

Adapun, sekitar 25% dana IPO juga akan dimanfaatkan untuk melunasi utang bank. Perseroan berniat mereduksi 20% total nilai utang jangka panjang yang kini tercatat mencapai Rp1,2 triliun. Sementara itu, sisanya sebanyak 15% akan dialokasikan untuk memperkuat modal kerja.

Dalam IPO tersebut yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB OSK Sekurities Indonesia.

Diperkiraan jadwal emisi akan dilaksanakan pada tanggal, 29 November 2013, masa penawaran 3-5 Desember 2013, dan penjatahan pada 9 Desember 2013. Sementara untuk pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2013.

Untuk diketahui, Sawit Sumbermas mendulang penjualan bersih sepanjang Semester I/2013 senilai Rp892 miliar, tumbuh 15% dari periode yang sama tahun lalu. Laba bersihnya juga naik 10% menjadi Rp190 miliar.

Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun depan mencapai 10%—15%. Target itu diyakini tercapai ditopang kenaikan volume produksi dan penjualan, serta pulihnya harga kontrak CPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini