Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan obligasi pemerintah berdenominasi dolar Amerika Serikat di pasar domestik bisa menambah likuiditas valuta asing di dalam negeri.
Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Difi A. Johansyah mengatakan surat utang negara (SUN) valas dapat menjadi alternatif bagi pemegang dolar AS, misalnya eksportir, untuk memutar valasnya di dalam negeri.
"Selama ini karena keterbatasan instrumen, mereka menempatkan dolarnya di luar negeri. Dengan SUN valas ini, daripada di luar negeri, mereka masuk ke SUN valas domestik sehingga dolarnya ada di dalam negeri,” katanya, Kamis (28/11/2013).
Apalagi, SUN valas domestik bertenor 3 tahun itu menawarkan kupon 3,5%, jauh lebih menguntungkan ketimbang instrumen deposito valas antarbank yang bertenor satu tahun dengan bunga lebih rendah.
Seperti diketahui, pemerintah baru saja melelang SUN valas di pasar perdana domestik, Senin (25/11/2013), dengan target indikatif US$450 juta. Namun, jumlah penawaran yang masuk hanya US$293,55 juta dengan nominal yang dimenangkan US$190 juta.
Pemerintah beralasan rendahnya penawaran yang masuk disebabkan oleh kebutuhan valas yang tinggi menjelang akhir tahun.
Selain itu, investor masih melihat bagaimana perkembangan instrumen baru itu ketika diperdagangkan di pasar sekunder.
Hingga kini, BI yang memfasilitasi lelang dan setelmen masih mengamati pergerakan SUN berseri USDFR0001 itu di pasar sekunder. Setelmen di pasar sekunder dilakukan Kamis (28/11/2013). (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel