Kapan Intervensi Rupiah Dilakukan, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Bisnis.com,29 Nov 2013, 05:58 WIB
Penulis: News Editor

Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia mulai berjaga-jaga untuk melancarkan intervensi menyusul pelemahan rupiah yang menembus Rp12.000 per US$.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan volatilitas rupiah yang meningkat saat ini menimbulkan ketidakpastian sehingga pemegang dolar menyimpan dolarnya hingga ada kestabilan.

Situasi ini di luar keinginan BI yang menghendaki rupiah bergerak sesuai dengan faktor permintaan dan penawaran di pasar. Sampai pada posisi Rp11.700 per dolar AS, bank sentral masih melepas rupiah bergerak floating ditentukan pasar.

Namun, rupiah melemah ke level Rp11.800 pada penutupan Rabu (27/11/2013) dan rupiah akhirnya ambruk hingga menyentuh Rp12.000 pada Kamis (28/11/2013). Sepanjang bursa kemarin, rupiah ditransaksikan pada rentang Rp11.858—Rp12.028 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index dan ditutup pada level Rp12.018.

Angka itu lebih rendah 1,11% dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya sekaligus yang terlemah sejak 3 Mei 2009 saat rupiah anjlok ke level Rp12.060.

“Ketika rupiah di level Rp11.500 (per dolar AS), sebetulnya kami happy ka rena pasar bekerja. Kami ingin mengembalikan stability yang dulu sehingga nanti eksportir mau lepas,” jelas Difi, Kamis (28/11/2013).

Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menegaskan BI akan melakukan intervensi pasar jika kurs dolar AS sudah terlalu tinggi terhadap rupiah.

Menurutnya, level ideal rupiah saat ini adalah Rp11.500 (untuk membendung impor dan mendorong ekspor), sedangkan level Rp11.800-Rp11.900 dan di atasnya merupakan level yang tidak lagi mencerminkan fundamental perekonomian nasional.

“Dalam situasi apa pun, BI sebenarnya selalu hadir di pasar dan intervensi pasar dilakukan secara terukur,” katanya di sela-sela seminar riset Bank di Malang, Kamis (28/11/2013).

Pergerakan Rp/US$ 

Tanggal

Rp/US$

19/11

11.599

20/11

11.660

21/11

11.705

22/11

11.700

25/11

11.510

26/11

11.765

27/11

11.886

28/11

12.018

 

 

                               

Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2013

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini