Depresiasi Rupiah: Dalam Jangka Panjang Picu Kenaikan Biaya Produksi

Bisnis.com,30 Nov 2013, 00:15 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan mengkhawatirkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS akan menimbulkan kenaikan barang produksi dalam jangka panjang.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan dalam jangka pendek, Indonesia khususnya para eksportir akan mendapatkan keuntungan.

Biaya produksi eksportir menggunakan rupiah, sedangkan bayaran yang didapat setelah ekspor dalam mata uang dolar, sehingga akan meningkatkan pendapatan.

“Pada tahap berikutnya biaya produksi akan naik karena impor dari komponen alat produksi ekspor tetap membutuhkan dolar. Lebih lanjut lagi, pasar akan menyesuaikan,” kata Bayu, Jumat (29/11/2013).

Bayu menambahkan depresiasi rupiah tersebut bukan merupakan strategi dari pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekspor. Jika dilihat dari sisi perdagangan, depresiasi rupiah disebabkan karena defisit perdagangan migas.

Sapanjang defisit perdagangan migas tidak diseimbangkan, lanjutnya, nilai tukar rupiah akan terus menurun. Selain itu, depresiasi rupiah juga disebabkan karena situasi finansial global.

“Bagi kami [Kemendag] yang bisa dilakukan adalah mengatasi defisit migas dengan cara mempermudah lifting, eksplorasi, dan mendorong upaya diversifikasi energi,” ujarnya. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini