Pengadaan Konverter Kit Diperkirakan Bakal Gagal

Bisnis.com,01 Des 2013, 20:15 WIB
Penulis: Riendy Astria
Pemasangan Konverter Kit oleh Menteri ESDM Jero Wacik/www.esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Pengadaan konverter kit untuk kendaraan yang umum yang merupakan bagian dari program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) diperkirakan akan kembali gagal tahun ini.

Tahun lalu, pengadaan konverter kit untuk kendaraan umum menjadi wewenang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun sayang, program konversi yang digadangkan sebagai program utama tersebut gagal. Tahun 2013, proyek ini menjadi wewenang dari Kementerian Perindustrian.

Sepertinya akan jadi konsentrasi tahun depan. Kemarin kan ada perubahan anggaran, sepertinya sulit dilaksanakan. Kami lihat sampai akhir tahun dulu,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi di Jakarta akhir pekan lalu (30/11/2013).

Menurut Budi, lantaran anggaran konverter kit tidak masuk dalam tahun jamak, maka anggaran konverter kit pada tahun ini tidak terpakai. Beberapa waktu lalu, Kemenperin memangkas anggaran pengadaan konverter kit untuk kendaraan umum hingga Rp106,05 miliar.

Pada awalnya, anggaran kegiatan konversi BBM ke BBG ini adalah sebesar Rp206 miliar. Sisa anggaran sebesar Rp89 miliar akan digunakan untuk pengadaan 3.000 unit konverter kit beserta kegiatan pendukungnya. Kemudian, Rp10 miliar diusulkan untuk digunakan dalam rangka fasilitasi perundingan pengambilalihan PT Inalum dari pihak Jepang.

Namun untuk yang tahun depan sudah siap, sudah dibicarakan. Kalau tidak salah ada belasan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang sudah siap,” tambah Budi.

Perlu diketahui, beberapa waktu lalu Kemenperin siap memasang 3.000 konverter kit untuk kendaraan umum sebelum akhir tahun ini. Budi mengatakan Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlah SPBG yang ada. Pasalnya, bila SPBG yang tersedia sedikit dan konverter kit yang disebar lebih dari 3.000 konverter kit, akan menjadi tidak efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini