Bisnis.com, JAKARTA--Bank Panin Syariah menargetkan mampu mencapai aset Rp4,5 triliun pada 2014, seiring penawaran saham perdana pada awal tahun depan.
Selain itu, Direktur Bisnis Bank Panin Syariah Hadi Purnomo menyebutkan, perseroan juga menargetkan pada tahun depan pembiayaan Rp3,4 triliun, dan laba Rp100-110 miliar. Adapun, per Septermber 2013, aset perseroan mencapai Rp3,6 triliun.
Indikator kinerja keuangan lainnya yakni finance to deposit ratio (FDR) saat ini mencapai 104%. Kendati demikian, rasio kecukupan modal Panin Syariah masih berada di level 23%. Dengan tambahan dana dari IPO, CAR diproyeksi meningkat hingga 37%.
Kendati demikian, FDR perseroan ditargetkan mampu ditekan hingga 95%-98% dengan meningkatkan perolehan dana murah yakni dari dana haji. Target kontribusi dana murah pada 2014 adalah 30%-40%.
"Dana haji potensinya lebih dari Rp50 triliun, ini yang coba kami dapatkan, terutama di Jawa dan Umroh," ujar Hadi, seusai Due Dilligence Meeting dan Public Expose, Kamis (2/12/2013).
Adapun, Panin Syariah tak khawatir dengan tren non performing finance (NPF) yang belakangan meningkat. Saat ini NPF perseroan 0,47%. Hadi menyebutkan, perseroan akan tetap menjaga NPF berada di bawah 1%. Selain itu, perseroan juga akan menjaga NIM 5%-6%.
Bank Panin Syariah berencana melakukan penjualan saham perdana dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan. Saat ini masa penawaran telah dibuka hingga 13 Desember.
Selanjutnya, pernyataan efektif akan dikeluarkan pada 30 Desember, menyusul penawaran umum pada 2-8 Januari 2014. Kemudian, Distribusi saham pada 13 Januari 2014, pencatatan 14 Januari 2014, dan perdagangan warran 14 Januari 2014-13 Januari 2017. Adapun, rentang harga penawaran saham perdana yakni Rp100-Rp120.
Keterangan resmi perusahaan menyebutkan, saham umum perdana yang ditawrkan maksimal 5 miliar saham biasa atau 50% dari total saham. Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan maksimal 1 miliar waran seri I atau 20% dari total saham yang ditempatkan sebelum penawaran umum. Bertindak sebagai penjamin pelaksana adalah Evergreen Capital dan RHB OSK Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel