Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. menggunakan dua strategi agar pelayanan kepada nasabah branchless banking terus berjalan, meskipun kegiatan ini dibekukan sejak awal Desember 2013.
Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali mengatakan perseroan menggunakan dua strategi agar layanan kepada nasabah branchless banking tetap berjalan.
Strategi pertama dengan menggunakan teras mobile, yakni unit layanan bergerak dari BRI yang akan mendatangi nasabah. Adapun strategi kedua adalah menunjuk unit kerja terdekat untuk menggantikan fungsi UPLK.
Saat ini BRI telah mendapatkan 7.000 nasabah branchless banking melalui uji coba di Kebumen, Jawa Tengah dan Banyuwangi, Jawa Timur. “Kami tetap membina UPLK yang sudah ada, meskipun mereka tidak boleh beroperasi sementara,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/12/2013).
Bank Indonesia menghentikan kegiatan branchless banking karena masa uji coba telah selesai pada 30 November 2013, sementara itu dasar hukum dari sistem pembayaran baru ini belum selesai dibentuk.
Rosmaya Hadi, Direktur Eksekutif Departemen Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), mengatakan Bank Sentral masih melakukan evaluasi dari uji coba branchless banking yang telah dilaksanakan selama 7 bulan sejak Mei lalu.
Selama proses evaluasi tersebut, BI menghentikan seluruh kegiatan branchless banking terutama pada unit perantara layanan keuangan (UPLK) atau agent banking mulai 1 Desember 2013.
“Ketentuannya dikembalikan ke aturan sebelumnya yakni uang elektronik atau e-money. Bank tetap bisa mengembangkan e-money, tetapi UPLK dihentikan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel